BMKG Dan BPBD Keluarkan Himbauan Pada Warga Hulu Sungai Agar Waspada Terhadap Cuaca Ekstrem .
bcnindonesia.com
Akhir-akhir ini sangat sering sekali wilayah provinsi Kalimantan Selatan di guyur hujan yang sangat deras dan hampir setiap hari dan hampir di semua kabupaten yang ada .
Dengan cuaca yang tak menentu ini, dari pihak BMKG Banjarmasin juga sering memberikan pengumuman tentang prakiraan cuaca baik itu lewat sosial media maupun lewat radio dan televisi yang ada di daerah .
Menyusul status siaga bencana banjir, tanah longsor dan puting beliung, salah satu desa rawan banjir dan longsor adalah Desa Alat.
Desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) , 12/12/22
Desa tersebut sudah 2 kali diterjang banjir bandang yang membuat warga trauma jika hujan deras turun di wilayah hulu.
Ketua Posko Meratus, Kasman mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan Kecamatan Hantakan.
Hal itu terkait tempat evakuasi, jika kembali terjadi bencana serupa. Selain memaksimalkanEarly Warning System (EWS) berbasis alat komunikasi radio, juga memantau EWS yang dipasang BPBD HST.
“Yang jelas meningkatkan kewaspadaan. Jika terjadi hujan deras seperti biasa kami terus memantau pergerakan air di induk sungai bagian hulu,” kata Kasman.
Dijelaskan, untuk bangunan tempat mengungsi dan evakuasi saat ini belum ada di desa Alat. Alternatifnya, kata Kasman hanya mencari titik tanah tertinggi yang jauh dari bibir sungai.
Disebutkannya ada 43 keluarga yang tinggal di rumah yang lokasinya rawan rusak akibat banjir di desa tersebut sudah di relokasi melalui program Pemkab HST.
Meski demikian, warga lainnya yang masih tingga di pinggir jalan dan dekat sungai tetap membutuhkan tempat mengungsi.
“Harapannya sih ada bangunan khusus tempat mengungsi di tempat tinggi, sebagai tempat bernaung korban banjir,” kata Kasman.
Disebutkan, waktu banjir bandang pada pertengahan Januari 2021, sebagian warga mengungsi ke Puskesmas Hantakan. Secara jarak, dari Desa Alat ke Hantakan sekitar 1,5 kilometer.
Jika pemerintah memberikan bantuan untuk membangunkan tempat mengungsi, kata Kasman, tersedia saja lahannya, dan tinggal berkoordinasi sama pemilik tanah.
“Belajar dari kasus bencana tak terduga itu, sekarang jika musim hujan sudah siap. Barang berharga dokumen sudah diamankan. Termasuk pakaian dan barang elektronik, tinggal diangkat ke atas loteng,” kata H Ilan, warga Jalan PHM Noor, Kota Barabai, Kabupaten HST.
Editor( rohim)