BCN Indonesia – Deputi Bidang Persidangan Sekretariat Jenderal DPR RI Damayanti mengatakan aktivitas digital Museum DPR RI pada masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan capaian hingga 15 persen. Hal ini membuktikan bahwa interaksi publik dengan Museum DPR RI, lebih meningkat pada kondisi pandemi.
“Meski masih berhadapan dengan pandemi Covid-19, pantang-surut bagi kami untuk selalu menjalin ikatan dengan publik. Terbukti, bahwa museum yang meningkatkan aktivitas digital mereka, kenaikan tersebut meningkat dibandingkan sebelum kondisi pandemi,” jelasnya dalam sambutan Kegiatan Seminar Sejarah, dengan tema ‘Posisi DPR RI dalam Historiografi Parlemen Indonesia’, di Ruang Abdul Muis DPR RI, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (17/11/2021).
SAKSIKAN VIDEO TERKAIT : SEMINAR SEJARAH “POSISI DPR RI DALAM HISTORIOGRAFI INDONESIA”
Maya, sapaan akrab Damayanti ini melanjutkan, secara khusus, peningkatan aktivitas digital yang dilakukan Museum DPR RI di masa pandemi Covid-19 di antaranya melalui media sosial, newsletter, katalog koleksi daring, pameran dan pelatihan daring, live event dan Podcast. Diketahui, pada tahun 2015 UNESCO telah merekomendasikan agar seluruh museum aktif dalam penggunaan media digital.
“Jadi ini adalah basic in this case untuk kami, dengan adanya pandemi ini justru meningkatkan interaksi kami dengan publik secara umum. Beruntungnya museum sudah terbiasa melakukan aktivitas digital, jadi proses adaptasi dalam kegiatan di pandemi ini kita (museum) bisa berlangsung secara cepat,” imbuh Maya.
Selain itu, ia menilai Museum DPR RI telah bergerak cepat dalam proses adaptasi di masa pandemi covid-19. Hal ini dibuktikan dengan meluncurkan kegiatan Virtual Tour Museum DPR RI pada tanggal 26 Maret 2020, sebagai aplikasi yang akan memudahkan publik dalam mengunjungi Museum DPR RI secara daring dan dapat diakses di mana dan kapan saja.
Kemudian, Museum DPR RI juga giat melakukan program publik yang diselenggarakan secara daring dalam kurun waktu satu tahun ini. Program publik tersebut di antaranya Diskusi, Bedah Buku, dan Seminar yang bertema kesejarahan ataupun permuseuman. “Meski dibatasi secara fisik, program publik yang diselenggarakan secara daring ternyata dapat menjangkau publik secara luas. Hal ini berdampak pada museum DPR RI sehingga dapat lebih dikenal publik di seluruh Indonesia,” tandasnya
Diketahui, seminar ini merupakan agenda penutup dari rangkaian pameran daring yang diselenggarakan Bagian Humas dan Pengelolaan Museum Setjen DPR RI. Rangkaian tersebut dimulai sejak 18 Oktober 2021 hingga 17 November 2021. Maya berharap dengan diadakannya rangkaian pameran daring tersebut dapat menambah wawasan serta memberi pandangan tentang pentingnya sebuah lembaga parlemen di Indonesia.
“Antusiasme publik terhadap kegiatan pameran daring serta kegiatan lainnya tentu menambah semangat kami untuk berkreativitas dan berinovasi untuk mengadakan kegiatan yang lebih baik dan menarik di masa yang akan datang,” tutup Maya.