BCN Indonesia – Andre Rosiade, anggota Komisi VIDPRRI, meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggunakan kereta api domestik dalam rencana pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Keputusan 7 kontraktor yang memilih menggunakan 100% KA impor.
Demikian dilaporkan pada Rabu (9 Januari 2021) dalam rapat dengar pendapat antara direksi PTKAI dan Komite VI DPRRI di Gedung DPRRI Senayan Jakarta, namun perusahaan dalam negeri tidak dapat memproduksinya. pengangkutan. Selain itu, kata dia, pemerintah saat ini dari berbagai platform media senantiasa mencerminkan pentingnya peningkatan Tingkat Konten Nasional (TKDN).
“Bisakah rel lagi dibuat? Rel mudah dibuat. Indonesia tidak bisa membuat rel, jadi impor dari China? Itu kira-kira TKDN. Rel mudah dibuat. Itu saja. Metode Anda perlu mengimpornya, jadi Anda perlu buktikan penunjukan TKDN lalu buatkan relnya,” kata Andre.
Menurut politisi Gerindra ini, solusi dari mitra utama pemerintah saat ini adalah menciptakan industri dalam negeri yang bergerak di bidang pembangunan perkeretaapian. luar negeri.
“Makanya saya minta kereta api lokal. Saya cinta industri dalam negeri. Sepertinya impor saja tidak bisa diproduksi dengan kereta api. Apalagi dalam berita yang kita baca, pemerintah mengekspor besi. Dia mengaku bisa. berbeda dengan pernyataan bahwa ekspor stainless steel berhasil, tetapi rel kereta api tetap diimpor.”