BCN Indonesia – Banjir hingga dua meter merendam ratusan rumah di dua kecamatan di kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, sejak Sabtu (19/3) dini hari. Sedikitnya 200 orang dievakuasi. Warga korban banjir mengkhawatirkan buaya berkeliaran ke permukiman mereka.
Hujan intensitas lebat mengguyur kota Sangatta, ibu kota Kutai Timur, sejak Jumat (18/3) malam. Imbasnya sungai di kota itu pun meluap dan merendam permukiman.
“Banjirnya campur seperti air lumpur,” kata salah satu warga Sangatta, Endri (37), dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (19/3) malam.
Dia menerangkan listrik di sebagian kawasan banjir padam. “Banjir sekarang ini terbilang parah. Ada lokasi sebelumnya tidak pernah banjir, sekarang kebanjiran,” ujar Endri.
“Yang dikhawatirkan warga sebenarnya adalah buaya. Karena jangankan terbawa arus banjir, parit besar pernah ada ditemukan buaya,” tambahnya.
Tim SAR gabungan Basarnas, BPBD, Polri dan TNI di Kutai Timur berjibaku melakukan evakuasi warga korban banjir sejak pukul 06.00 WITA. Di antaranya, mengevakuasi sekitar 40 orang dari salah satu pondok pesantren.
“Sekitar 200 jiwa berhasil dievakuasi sampai sore ini,” kata Koordinator Basarnas Pos SAR Kutai Timur Aurelius Godja.
Ada 5 titik lokasi banjir yang berhasil dievakuasi. Seperti di KM 8 poros Sangatta-Bontang, serta permukiman di Sangatta Selatan yang berada di dalam gang. Permintaan evakuasi terus berdatangan hingga malam ini.
“Evakuasi terus berlanjut karena banyaknya permintaan evakuasi dari masyarakat,” ujar Godja.
sumber : merdeka.com