BCN Indonesia – Tidak Tanggung tanggung Pemerintah Daerah (Pemda) di seluruh Kepulauan Riau (Kepri) terus mempersiapkan dana langkah-langkah antisipasi dan penanganan dampak penularan Covid-19. yang semakin mengganas di Propinsi kepri.
Dari rapat koordinasi melalui Video Confrence bersama seluruh Kepala Bappeda se-Provinsi Kepri mempedomani Permendagri 20 Tahun 2020 dan Inmendagri No 1 Tahun 2020 telah dilakukan Refocusing anggaran untuk Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Kepri dengan total alokasi anggaran sebesar Rp 705,5 miliar.
Dana itu dialokasikan untuk penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan jaring pengaman sosial (social safety net).
“Alhamdulillah, hasil koordinasi kita dengan seluruh kepala Bappeda selama empat jam, teralokasi dana Rp705,5 miliar,” kata Kepala Barenlitbang Provinsi Kepri Naharuddin yang dilamsir Liputan6.com, Minggu (12/4/2020).
Sehingga Pemprov Kepri sendiri dalam penanganan Covid-19 mengalokasikan dana sebesar Rp 167,5 miliar. Dana itu antara lain dialokasikan untuk penanganan kesehatan sebesar Rp 60,9 miliar, dampak ekonomi sebanyak Rp 52 miliar dan jaring pengaman sosial sebesar Rp 54,6 miliar.
Secara rinci Nahar menjelaskan Pemko Batam mengalokasikan dana sebesar Rp 315 miliar untuk penanganan Covid-19. Jumlah terbesar dialokasikan untuk jaring pengamanan sosial sebesar Rp 216 miliar. Selain itu untuk Penanganan Kesehatan berjumlah Rp 27,7 miliar, dampak ekonomi sebanyak Rp 34,3 miliar dan belanja tidak terduga sebesar Rp 37 miliar.
Kota Tanjungpinang mengalokasikan dana sebesar Rp 31,4 miliar dengan rincian penanganan kesehatan Rp 10,2 miliar, dampak ekonomi Rp 2 miliar dan jaring pengaman sosial Rp 19,2 miliar.
Pemkab Karimun mengalokasikan dana sebesar Rp 20,4 miliar dengan rincian untuk penanganan kesehatan sebanyak Rp 3,6 miliar, jaring pengaman sosial sebesar Rp 6,4 miliar dan belanja langsung sebanyak Rp 10,4 miliar.
Kabupaten Bintan mengalokasikan sebanyak Rp 65,4 miliar, dengan rincian penanganan kesehatan sebesar Rp 12,2 miliar, dampak ekonomi Rp 53 miliar dan jaring pengaman sosial sebesar Rp 200 juta.
Kabupaten Lingga, mengalokasikan dana sebesar Rp 36 miliar dengan rincian penanganan kesehatan sebesar Rp 4,2 miliar, dampak ekonomi Rp 600 juta, jaring pengaman sosial Rp 6 miliar, anggaran DID Rp 5,6 miliar dan antisipasi sebesar Rp 19,6 miliar.

Kabupaten Anambas mengalokasikan dana sebesar Rp 53 miliar, denga rincian untuk penanganan kesehatan Rp 24,4 miliar, dampak ekonomi Rp 3,2 miliar dan jaring pengaman sosial sebesar Rp 25,4 miliar.
Kabupaten Natuna mengalokasikan anggaran sebesar Rp 16,8 miliar dengan rincian penanganan kesehatan Rp 15,6 miliar dan jaring pengaman sosial sebesar Rp 1,2 miliar.
“Pandemi Covid-19 ini merupakan salah satu kondisi force major yang mengancam keselamatan masyarakat Indonesia sehingga perlu direspon dengan cepat oleh seluruh stakeholder diantaranya adalah pemerintah daerah (Pemda),” kata Dia.
“Yang anehnya baru-baru ini Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dari jumlah 19 kepala daerah yang kena tegur oleh mendaggri Tito Karnapian, Provinsi Kepri adalah Urutan ke 3 yang belum mengindahkan sistim terkait dampak pandemic Covid 19 terhadap masyarakat, ini teguran yang disampaikan oleh mendaggri kepada Gubernur. Provinsi Kepri: Belum melakukan realisasi innakesda yang bersumber dari refocusing 8% DAU/DBH TA 2021 yang dianggarkan APBD TA 2021 sebesar Rp 2,5 M”.
Akibat Pandemic Covid 19 yang begitu lama, hampir memakan waktu dua Tahun. Tim BCN Indonesia Telah melakukan penelusuran di seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepri bahwa kehidupan dan ekonomi masyarakat derastis mengalami penurunan yang sangat luar biasa.
Disatu sisi ketika bencana wabah pandemic Covid 19 ini meluluhlantarkan jiwa kesehatan manusia Tim media BCN Indonesia melakukan rised kebutuhan hidup yang begitu mengerikan dialami oleh masyarakat di Provinsi Kepri. Apalagi Virus Corona yang begitu ganas dengan Varian B rasa semangat dalam menjalani kehidupan terasa waswas dialami oleh semua orang yang berada di Provinsi Kepri.
Dengan meletusnya bencana Wabah Covid 19 di Indonesia yang diawali pada tahun 2020, disitu juga telah dilakukan pesta demokrasi Pemilihan kepala Daerah, yang seharusnya Pemerintah melindungi Rakyatnya dari wabah Virus Covid 19, namun pesta demokrasi juga tidak bisa di elakkan demi menjalankan tugas berdasarkan Amanat UU. Walaupun harus menggelontorkan dana mencapai Terliuan Rupiah di seluruh indonesia.
Akan tetapi dalam Pesta demokrasi baik mempublikasikan perkembangan Pandemic Covid 19 di Provinsi Kepri dan Kabupaten, Kota , Media yang selalau hadir dalam kegitan tersebut sebagai corong informasi kepublik sepertinya sudah memberikan yang terbaik kepada pemerintah di seluruh kabupaten dan Kota di Kepri.
Dalam situasi yang sangat sulit ini para penerbit perusahan PERS (MEDIA) di kepri tetap melakukan exsistensinya memberikan informasi kepada masyarakat sesuai dengan kode etik Jurnalistik berdasarkan aturan undang-undang No.40 Tahun 1999. “Namun rasa peduli dan perhatian Pemerintah sebagai mitra media seprtinya tidak sedikitpun memperhatikan Perusahan Penerbit media selama ini sudah Yang bekerjasam dengan baik” Ujar salah satu penerbit media di Batam yang tidak mau disebut Namanya.
Beliau juga menambahkan, Seharunya Pemerintah di Kepri ,Punya kepedulian terhadap media. Karena media adalah salah satu Vilar ke 4 yang ikut mengontrol kinerja Pemerintah , Sesuai dana Publikasi yang sudah di anggarkan melalui APBD Tahun 2020 dan 2021 mengapa semua pemerintah di Kabupaten Kota di Provinsi Kepri juga melakukan refocusing terhadap anggaran Publikasi media yang sudah di tetapkan di dalam APBD..?
Ketika menghadapi wabah Pandemic Covid-19 dengan Varian B yang begitu berat Perusahan Media di kepri sudah sangat memahami kegitan-kegitan yang disugukan oleh pemerintah, namun rasa komitmen tersebut selalu di cekokki dengan Program-program Rilis yang hanya menguntungkan Pemerintah dalam kegiatan kepala daerah di Darurat Covid 19 Level 4 Sekarang, tegasnya.
“Perlu di ketahui Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kepri ada sebuah pepatah dalam dunia Jurnalis Satu PELURU Hanya Bisa Menembus Satu KEPALA , Tetapi Satu TULISAN Bisa Menembus JUTAAN KEPALA” ungkapnya dengan senyum saat di wawancarai oleh BCN Indonesia senin 26/07/2021 siang di Cafe Legenda sambil minum secangkir Copi.
Penulis: Mulian Pratama
Editor : Cek Fakta TMG