BCN Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, duka cita mendalam atas korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru, Kabupaten, Lumajang, Jawa Timur. Tercatat hingga per hari ini, korban meninggal mencapai 15 orang.
“Semoga semua saudara kita di Lumajang, Malang dan sekitarnya diberikan kekuatan keselamatan dan senantiasa dalam lindungan Tuhan,” tulis Menteri Erick seperti dikutip dari akun intagram @erickthohir, Senin (6/11).
Menteri Erick menekankan, BUMN siap memberikan dukungan yang dibutuhkan masyarakat sekitar pegunungan. Sehingga dapat membantu dan meringankan beban masyarakat dalam menghadapi bencana ini.
Seperti diketahui, jumlah korban meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Api Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, bertambah satu. Total keseluruhan korban jiwa menjadi 15 orang.
“Ada tambahan satu korban meninggal dunia, jadi total 15. Cuma tambahan satu belum dirilis,” kata Manager Pusat Pengendalian Ops Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Provinsi Jawa Timur Dino Andalananto, saat dihubungi merdeka.com, Senin (6/12).
Dino menjelaskan, peristiwa yang terjadi di Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) merupakan awan panas guguran, bukan erupsi. Erupsi merupakan aktivitas gunung vulkanik aktif yang mengeluarkan gas dan lava dari lubang vulkanik.
Sementara awan panas guguran merupakan peristiwa ketika suspensi dari material gunung berupa batu, kerikil, abu, pasir dalam satu massa gas vulkanik panas keluar dari gunung berapi.
“Masih banyak yang belum memahami ini padahal kita sudah kasih pengertian di awal. Makanya di keadaan darurat itu kan awan panas guguran,” jelasnya.