BCN Indonesia – Aktivis perubahan iklim Swedia Greta Thunberg menggunakan pidatonya di konferensi Youth4Climate di Milan, Italia untuk mengecam dan mencemooh janji para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Remaja berusia 18 tahun itu menggunakan cuplikan pidato PM Johnson, seperti “pelukan kelinci yang mahal” dan “bangun kembali dengan lebih baik”, untuk menyoroti apa yang disebut politisi sebagai “pembicaraan dan janji kosong”.
Dalam pidatonya, Thunberg meminta masyarakat untuk tidak kehilangan harapan, dengan mengatakan bahwa perubahan itu “tidak hanya mungkin, tetapi sangat penting”.
“Ini bukan hanya tentang ekonomi hijau bla bla bla. Nol bersih pada 2050 bla bla bla. Iklimnya netral bla bla bla,” kata Thunberg, dikutip dari BBC, Rabu (29/9).
“Inilah yang kita semua dengar dari yang disebut pemimpin. Kata-kata. Kata-kata yang terdengar bagus, tapi sejauh ini tidak membawa kita kemana-mana.”
Thunberg mengatakan perlu ada dialog konstruktif dan sayangnya selama 30 tahun terakhir hanya ada pembicaraan tetapi tidak ada tindak lanjut.
“Kita tidak bisa lagi membiarkan mereka yang berkuasa memutuskan apa yang mungkin secara politik atau tidak. Kita tidak bisa lagi membiarkan mereka yang berkuasa memutuskan apa itu harapan. Harapan tidak pasif. Harapan bukan bla bla bla. Harapan mengatakan yang sebenarnya. Harapan mengambil tindakan. Dan harapan selalu datang dari masyarakat.”
Banyak negara telah mengumumkan target ambisius untuk mengurangi emisi guna mengatasi perubahan iklim.
Analis mengatakan pengumuman baru-baru ini dari sejumlah negara, seperti China yang mengatakan tidak akan membangun pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri dan AS, Uni Eropa dan negara-negara lain yang berjanji untuk mengurangi emisi metana hingga 30 persen pada tahun 2030, adalah tanda-tanda kemajuan. yang sedang dilakukan.
Namun para pengamat juga memperingatkan beberapa tantangan besar tetap ada.
Misalnya, Inggris berjanji untuk mengurangi emisinya sebesar 78 persen pada tahun 2035. Namun rencana terbaru pemerintah diproyeksikan untuk memberikan kurang dari seperempat dari pemotongan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan itu.
PM Johnson mengatakan dia akan mendorong kebijakan tentang batu bara, iklim, mobil dan pohon terutama pada KTT iklim COP26 di Glasgow pada bulan November.