BCN Indonesia – Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, pihaknya mengupayakan agar wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Pulau Dewata tak lagi dikarantina. Dia berharap rencana itu dapat terlaksana pada awal Maret 2022.
“Saya sudah mengupayakan masa karantina yang semula 7 hari, dikurangi jadi 5 hari, dan per hari ini sudah menjadi 3 hari. Dan rencana saya, kalau bisa di awal Maret itu sudah tanpa karantina,” kata Koster saat konferensi pers di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Rabu (16/2).
“Sehingga, wisatawan yang berkunjung ke Bali ini tidak perlu terlalu lama menjalani karantina sepanjang memenuhi protokol kesehatan, yaitu negatif swab PCR pada saat keberangkatan dan juga negatif swab PCR pada saat kedatangan,” imbuhnya.
Namun, hal itu masih harus melihat perkembangan kasus Omicron di Bali. Saat ini kasus Omicron sudah mulai menurun. Masih ada waktu dua pekan agar kasus Omicron stabil, sehingga Bali bisa dibuka tanpa karantina.
“Mudah-mudahan menurun dan stabil. Saya kira kalau melihat kecenderungannya saat ini walaupun positif Covid-19 itu 90 persen tanpa gejala atau OTG. Gejalanya ada yang ringan dan yang masuk rumah sakit itu kurang 10 persen dan OTG ini rata-rata sembuhnya di bawah 5 hari. Jadi cepat, artinya risiko penularan Covid-19 varian Omicron ini sudah bisa dikendalikan penularannya, tidak terlalu membahayakan,” ucapnya.
Vaksinasi Cukup Tinggi Pertimbangan lainnya yaitu tingkat vaksinasi di Bali yang cukup tinggi. Vaksinasi yang reguler usia 12 tahun ke atas untuk vaksin dosis pertama sudah 105 persen dan vaksin dosis kedua sudah mencapai 94 persen lebih.
Selanjutnya, vaksinasi usia lanjut sudah mencapai 84 persen untuk dosis pertama, sedangkan dosis kedua sudah lebih 74 persen. Lalu, vaksinasi usia 6 sampai 11 tahun, dosis pertama mencapai lebih 105 persen, dosis kedua lebih 90 persen.
“Jadi sebenarnya dari segi vaksinasi di Bali pencapaiannya sudah cukup tinggi sehingga relatif aman terhadap penularan Covid-19, terutama risiko Covid-19 ini. Jadi, dari pola ini saya melihat tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan,” ujarnya.
“Dan juga masyarakat Bali, tetap saya mengimbau, walaupun Omicron agak tinggi saat ini, tapi terkelola dengan baik. Jadi tidak perlu panik, tidak perlu juga ketakutan, yang penting kita tetap waspada ikut prokes sedapat mungkin. Hindari hal-hal menimbulkan kerumunan banyak orang yang berisiko terhadap Covid-19,” ujar Koster.
Penerbangan Langsung ke Bali Koster juga mengungkapkan, beberapa maskapai telah menyampaikan rencananya untuk kembali terbang ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada bulan depan. Salah satunya Jetstar Asia Airways yang akan menyusul Garuda Indonesia dan Singapore Airlines (SIA) yang akan melayani penerbangan dari Singapura ke Denpasar pada Maret 2022.
“Dari manajemen Jetstar Asia Airways juga akan melakukan penerbangan dengan membawa sejumlah penumpang dengan pesawat airbus A320 dari Singapura langsung ke Denpasar, rencana tanggal 16 Maret 2022. Saya berharap ini akan bisa lebih cepat lagi,” ucap Koster.
Dia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Maskapai Garuda Indonesia agar ada direct flight dari Sydney ke Denpasar. Rencananya penerbangan langsung itu sudah tersedia pada 4 Maret 2022.
“Rencananya tanggal 4 Maret 2022. Jadi lebih awal. Tentu kita berharap penerbangan yang sudah berjalan saat ini dan berikutnya akan menyusul penerbangan dari Garuda, dan Jetstar dan rencananya Batik Air juga,” imbuhnya.
“Kita harapkan (maskapai) segera merealisasikan rencananya dan untuk ini saya selalu berkoordinasi dengan Bapak Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata akan penerbangan ke Bali langsung untuk memulai warga negara asing berkunjung dan berwisata ke Bali,” ucap Koster.
Ia berharap penerbangan langsung dari berbagai negara menjadi promosi bagi Pariwisata Bali.
“Ini akan menjadi promosi yang baik membangun citra yang baik, bahwa Bali mampu mengelola kedatangan pelaku kedatangan luar negeri, para wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan secara baik,” ujarnya.
Penerbangan Langsung ke Bali
Koster juga mengungkapkan, beberapa maskapai telah menyampaikan rencananya untuk kembali terbang ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada bulan depan. Salah satunya Jetstar Asia Airways yang akan menyusul Garuda Indonesia dan Singapore Airlines (SIA).
Koster mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan surat dari manajemen
Jetstar Asia Airways yang akan melakukan penerbangan dari Singapura ke Denpasar pada Maret 2022.
“Dari manajemen Jetstar Asia Airways juga akan melakukan penerbangan dengan membawa sejumlah penumpang dengan pesawat airbus A320 dari Singapura langsung ke Denpasar, rencana tanggal 16 Maret 2022. Saya berharap ini akan bisa lebih cepat lagi,” kata Koster saat konferensi pers di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (16/2).
Dia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Maskapai Garuda Indonesia agar ada direct flight dari Sydney ke Denpasar. Rencananya penerbangan langsung itu sudah tersedia pada 4 Maret 2022.
“Rencananya tanggal 4 Maret 2022. Jadi lebih awal. Tentu kita berharap penerbangan yang sudah berjalan saat ini dan berikutnya akan menyusul penerbangan dari Garuda, dan Jetstar dan rencananya Batik Air juga,” imbuhnya.
“Kita harapkan (maskapai) segera merealisasikan rencananya dan untuk ini saya selalu berkoordinasi dengan Bapak Menteri Perhubungan dan Menteri Pariwisata akan penerbangan ke Bali langsung untuk memulai warga negara asing berkunjung dan berwisata ke Bali,” ucap Koster.
Ia berharap penerbangan langsung dari berbagai negara menjadi promosi bagi Pariwisata Bali.
“Ini akan menjadi promosi yang baik membangun citra yang baik, bahwa Bali mampu mengelola kedatangan pelaku kedatangan luar negeri, para wisatawan dengan menerapkan protokol kesehatan secara baik,” ujarnya.
Source : merdekacom