BCN Indonesia – Ketersediaan pasokan Air bersih mempunyai peran yang sangat penting dan Strategis dalam mewujudkan tujuan Pembangunan Nasional, Maka usaha penyediaan Air bersih di kuasai oleh Negara dan penyediaan nya perlu terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan Jaman, Dinamika embangunan Dan Teknologi.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan Masyarakat yang adil Dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila serta Undang-undang dasar Republik Indonesia tahun 1945. Pembangunan dan peningkatan jaringan air bersih bertujuan untuk menjamin ketersediaan pasokan Air dalam jumlah yang cukup berkualitas baik dan harga yang wajar.
PT. MOYA TIDAK MAMPU DAN TIDAK PROFESIONAL
Dalam pengeloaan Air bersih di Batam sejak PT. MOYA INDONESIA ditunjuk BP Batam sebagai pengelola Air bersih di Batam sejak November 2020. Awalnya masyarakat umum, khususnya para pelanggan sangat berharap bahwa kualitas Pelayanan dan Pasokan Air kerumah mereka akan semakin lebih baik dan lebih lancar, tidak akan ada lagi warna yang kecoklat-coklatan, aroma air tidak bauk lagi,namun tidak sampai hitungan bulan harapan dan impian tersebut menjadi sirna dan pupus dari benak mereka.
Hal ini karena Pasokan Air dan kualitas layanan PT. Moya sangat mengecewakan dan Buruk. Kekecewaan pelanggan semakin memuncak karena berita terhentinya Pasokan air hampir setiap hari menghiasi berita-berita pada Media Online maupun Media Cetak serta medsos lainnya
dari lebih kurang 300 ribu pelanggan.
PT. Moya Indonesia sedidikit nya lebih kurang 36 Ribu pelanggan mengalami gangguan Pasokan air bersih kerumah mereka, Bahkan tidak hanya pelanggan rumah tangga yang mengalami basin yang malang akibat gangguan Pasokan Air, tapi kalangan Perusahaan Industry galangan kapal turut merasakan nasib yang sama.
Tidak kalah pentingnya bahwa Industry perhotelan, Warung kopi, Dunia usaha lainnya turut merasa dirugikan saat air terhenti mengalir ke tempat mereka.
Adapun berapa kawasan perumahan yang sering mengalami mati air, adalah Perumahan di Batam Kota, Sei Binti , Bengkong Nusantara,Taman Buana Indah, Pasar Cahaya Garden, Perumahan Bukit Raya dan masih banyak lagi.
Bahwa konskwensi buruknya PELAYANAN Dan seringnya mati air di Batam, banyak Masyarakat yang terpaksa harus berangkat bekerja Tanpa mandi, banyak hotel, Apartement yang hanya baru berapa bulan beroperasi kembali setelah Covid-19 berlalu, jadi kehilangan tamu karena tidak ada air di hotel. Banyak Warung kopi, Restoran dan usaha kuliner lainnya yang mengalami penurunan penjualan karena tamu-tamu atau pengunjung jadi I enggan untuk datang karena tidak ada air.
Kalau pasokan Air ini terus semakin memburuk, masyarakat berpotensi mengkonsumsi air yang tidak layak dan tidak sehat untuk dikonsumsi, Kesehatan dan hak-hak dasar masyarakat atas air bersih bisa menjadi korban.
Dalam kasus seringnya mati air ke Rumah pelanggan, satu hal yang penting yang tidak boleh dilupakan dan diabaikan oleh BP Batam sebagai Regulator dan PT. Moya Indonesia sebagai pengelola Air bersih adalah bahwa hak-hak Dasar pelanggan atas air bersih tidak diperoleh secara “Gratis”.
Pelanggan membeli hak-hak dasar mereka dari pengelola Air Bersih melalui pembayaran iuran tagihan air mereka setiap bulannya.
Seringnya mati air, terus menaikkan tarif air,sama artinya bahwa pelanggan membayar semakin mahal untuk sebuah kualitas layanan yang semakin memburuk dan pemenuhan hak-hak dasar pelanggan atas air bersih, tidak setara dengan nilai yang dibayar oleh pelanggan.
Thomas. A. E
Ketua LSM GEBUKI dan salah satu pencetus Gerakan Moral FORUM PEDULI KELUHAN MASYARAKAT ATAS AIR BERSIH