BCN Indonesia – Sepertinya dari tahun 2000 sampai tahun 2022 ini siapa yang tidak mengenal Kota Batam yang dulunya tempat para perantau dari seluruh penjuru Nusantara di Indonesia yang dikenal bahasa dari sabang sampai meroke cukup banyak mayarakat yang mengkais rejeki di Kota Batam ini.
Dimana pada saat itu Kota Batam sangat diminati oleh perantau dari sabang sampai meroke karena, Kota Batam adalah Kota industri yang cukup banyak mempekerjakan masyarakat untuk di tempatkan di industri kawasan yang sangat pesat di Muka Kuning dan kawasan Galangan Kapal di Batu Ampar.
Berjalannya waktu dari tahun ke tahun maka Kota Batam dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan inprastruktur yang begitu pesat maka di jadikanlah Kota Batam menjadi Kota Madani yang cukup kental dengan adat Budaya Melayu, dikarenakan Kota Batam salah satu wilayah kerajaan Kesultanan Riau Lingga.
Pada saat Kota Batam, Bintan, Tanjung Balai Karimun, Lingga, Natuna dan Anambas masih bergabung dengan Provinsi Riau dan sekarang sudah menjadi Propinsi Kepulauan Riau ( Kepri ) peningkatan Ekonominya bisa dikatakan sangat cepat perkembangannya di bandingkan Provinsi yang lainnya.
Dengan silih bergantihnya Pemimpin di Propinsi Kepri, Khususnya di Kota Batam yang lebih mendominasi jumlah penduduk yang cukup pesat pertumbuhannya maka Kota Batam lah di Provinsi Kepri yang paling maju daerah inprasetruktur pembangunanya.
“Akibat Pertumbuhan Inprasetruktur yang begitu Pesat Pembangunan di Kota Batam seperti sarana Hotel, Tempat Hiburan Malam, Kuliner dan Sarana Perjudian maupun Massage Plus ples maka Kota Batam sudah disulap menjadi Kota Judi dan Gemerlap Hiburan Malam”.
Penelusuran yang dilakukan Oleh awak mediatrias.com Group di Kota Batam dari Tahun ketahun sepertinya arena gelanggang perjudian seperti, Kasino, Gelper, Pimpong, Mases Ple -ples, PUB, KTV baik Pujasera dan Diskotik menjadi ladang bisnis yang begitu pesat pertumbuhannya di Kota Batam.
Sering waktu arena Tempat Hiburan Malam dan sarana Perjudian di Kota Batam di Grebek oleh (APH) yang diduga syarat kepentingan dalam menunjukan intergitasnya sebagai penegak Hukum menjadi sebuah pertanyaan besar bagi masyarakat Batam yang menilai bahawa ada kekuatan besar yang di perankan oleh pengusaha Hiburan malam dan pengsaha Judi gelanggang Eelektronik..?
Begitu juga Pejabat pemerintah di Kota Batam yang mengeluarkan Izin Hiburan malam dan gelanggang permaianan elektronik yang sebenarnya perjudian sudah menjadi, “Rabun penglihatan” yang selama ini menjadi pundi pundi Pungli dalam roda pemerintahan yang diduga syarat kepentingan terkait penyalah gunaan izin yang telah digunakan oleh pengusaha hiburan dan perjudian di Kota Batam ini.
Sorotan gelombang media, Terkait Arena perjudian dan tempat hiburan Malam yang begitu pesat di Kota Batam seolah olah tidak di hiraukan oleh (APH). Baik pejabat yang terkait sepertinya para pejabat dan APH disinyalir telah bersalam salaman dengan pengusaha Hiburan malam dan pengsaha Perjudian membuat komplik Dividen Impera kepada media yang begitu pesat pertumbuhannya di Kota Batam di jaman digital sekarang ini media Online.
Par (satu)
Penulis (IP)