BCN Indonesia – Perseteruan antara Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko kembali memanas. Kini kubu AHY menyebut sejumlah tokoh kubu Moeldoko telah mengundurkan diri satu per satu. Salah satunya Max Sopacua, penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
Menanggapi kabar tersebut, Max Sopacua membantah dan mengatakan bahwa apa yang disampaikan kubu AHY hanyalah sebuah opini serangan balik untuk memecah belah Partai Demokrat Moeldoko.
“AHY menganggap perpecahan tim Moeldoko sebagai strategi murahan,” kata Max saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (3/10).
Max membantah kabar pemutusan kerja sama dengan mundurnya tokoh-tokoh di balik Moeldoko dan mengatakan itu hoax.
“Saya salah satu penggagas wabah di Sibolangit. Sayang sekali teman-teman membuat berita hoax. Tujuannya karena sudah terlambat, sehingga muncul berita seperti itu,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan, elite kubu Moeldoko mulai terpecah. Herzaky mengatakan sejumlah tokoh dari kubu Moeldoko mundur satu per satu. Bahkan Nazaruddin yang sejak awal menjadi investor utama mulai mundur.
“Bukannya sekarang tim KSP Moeldoko sudah bubar, Max Sopacua sudah rutin mengundurkan diri, Cornel Simbolon sudah mengundurkan diri, Muhammad Nazaruddin diduga salah satu investor yang keluar dari koalisi,” kata Herzaky saat konferensi pers di Jakarta. , Minggu (3/10).
Menurut dia, Nazaruddin pergi karena marah setelah salah satu kuasa hukum Moeldoko, Rusdiansyah, memalsukan tanda tangan kader Demokrat untuk mengajukan gugatan terhadap Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Kasus dugaan pemalsuan tanda tangan, kata Herzaky, sudah dilaporkan ke polisi sejak 18 April 2021 dan diharapkan bisa diproses.
Dikutip dari merdeka.com Menurut Herzaky, Nazaruddin digantikan oleh mantan kader Demokrat bernama Muhammad Azhari.
Selain itu, dikatakan bahwa Moeldoko tidak mempercayai tim Marzuki Alie dan memilih menggunakan seseorang yang dekat dengan Kantor Staf Kepresidenan berinisial ES.
Bahkan KSP Moeldoko tidak lagi mempercayai tim Marzuki Alie dan menggunakan orang terdekatnya di KSP berinisial ES,” kata Herzaky.
Herzaky juga mengungkapkan bahwa Moeldoko marah kepada pengacaranya, Rusdiansyah, karena membocorkan sebuah pertemuan rahasia di kawasan Ampera, Jakarta Selatan. Pertemuan tersebut diadakan untuk pertemuan dengan orang-orang yang diyakini mampu mengatur hukum.
“Informasi yang kami dapat dari KSP Moeldoko sangat marah mengetahui hal ini,” kata Herzaky.
Selain itu, ketika menunjuk kuasa hukum untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung, ada perbedaan pendapat di kalangan elit di kubu Moeldoko. Jhoni Allen dan Nazaruddin mengusulkan penunjukan Yosef Badeoda sebagai penasihat hukum. Marzuki Alie melamar Rusdiansyah. Tapi Moeldoko menginginkan Yusril Ihza Mahendra. Nama terakhir diangkat sebagai pengacara.