BCN Indonesia – Peneliti Utama Pusat Penelitian Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro, menekankan pentingnya mendirikan pusat database talent pool nasional untuk mendata perempuan yang memiliki potensi di bidang politik.
“Saya tekankan perlu dibuat database nasional yang sederhana untuk pendataan perempuan, terutama yang potensial atau prospektif,” ujarnya, dalam seminar bertajuk “Roadmap Penguatan Peran Politik Perempuan Menuju Kesetaraan” dilansir Antara, Jumat (22/10). ).
Pembuatan data center merupakan salah satu wujud semangat perempuan untuk bangkit bersama dalam meningkatkan peran perempuan dalam politik Indonesia.
Lebih lanjut, ia berpandangan bahwa perempuan juga perlu melakukan pelatihan kepemimpinan dan kebangsaan bagi calon perempuan untuk dipersiapkan memasuki jabatan publik di eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Pelatihan-pelatihan ini dapat diberikan oleh para ahli, terutama wanita yang telah berhasil menduduki berbagai posisi publik, kepada calon wanita yang sudah ada di database talent pool.
“Perempuan yang telah berhasil, baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif, perlu bahu membahu, bersatu padu mendorong kemajuan perempuan untuk meningkatkan peran perempuan dalam politik,” kata Siti.
Pembentukan database talent pool merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan perempuan untuk mengatasi hambatan politik, dalam hal ini minimnya jaringan antara ormas, LSM, dan partai politik untuk memperjuangkan keterwakilan perempuan.
Peneliti BRIN ini juga meyakini bahwa perempuan harus berusaha meningkatkan usahanya dan melakukan gerakan untuk membangun komunitas perempuan yang akan memajukan perempuan di kancah politik.
“Kelompok perempuan harus membangun kekuatan politik dengan merumuskan strategi, baik melalui regulasi dalam undang-undang maupun melalui jaringan yang ada,” ujarnya.