BCN Indonesia Com.Lakukan penjagaan di perbatasan Negeri oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai Batam bersama Singapura Police Coast Guard pada hari Rabu 28/09/2022. Melakukan pertemuan di tengah laut Selat Singapura untuk rangka membahas kerja sama, dalam patroli pembatasan terkoordinasi/Coordinated patrol. Fungsinya untuk mencegah/membatasi kegiatan ilegal seperti penyelundupan,transnational Organised Crimes yang terkait dengan masalah Kepabeanan juga perdagangan barang ilegal lainnya,di perbatasan Indonesia dan Singpure.
Kegiatan Randezvous at Sea adalah pertemuan dilaut antar-instansi.Membahas hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan juga ruang lingkup kerja sama yang diatur dalam Memorandum of Understanding dan Standard Operating procedures.Kegiatan Randezvous at Sea dilakukan sebagai rangkaian kerangka Memorandum of Understanding yang sudah disepakati sejak 03 Februari 2020.
Dalam pertemuan itu, dipimpin oleh Kepala Bidang penindakan dan penyelidikan Bea Cukai Batam, Sisprian Subiaksono,Kepala bidang penindakan dan sarana operasi Kantor Wilayah khusus Kepri l Wayan Sapta Darma, Kepala Pangkalan sarana operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun Kholis Kamaludin dan pejabat-pejabat lainnya di lingkup Bea Cukai Batam juga Bea Cukai Kanwilsus Kepri. Begitu juga di pihak Singpure Police Coast Guard.
Randezvous at Sea pada tahun 2022 ini akan menjadi salah satu rangkaian panjang pencapaian kerja sama antara DJBC dan SPCG,dan penandatanganan MoU di tahun 2020 , Randezvous at Sea pertama di tahun 2021 dan penandatanganan SOP kerja sama patroli pembatasan terkoordinasi di tahun 2022. Randezvous at Sea yang ke 2 di bulan September 2022 ungkap Sisprian Subiaksono.
Kegiatan Randezvous at Sea di September tahun 2022 ini membahas tentang rencana dan mekanisme pelaksanan patroli terkoordinasi, salah satu nya meliputi area operasi, kegiatan tersebut juga membahas teknis operasi, meliputi simulasi operasi dan patroli terkoordinasi tahap 1 dan patroli terkoordinasi tahap 2.Dan ini perlu dilakukan dan dilanjutkan ujar l Wayan Sapta Darma.
Dan tahun ini membahas pelaksanaan patroli terkoordinasi yang selama ini sudah terlaksana dengan baik antara SPCG dan DJBC.Membahas tujuan utama kegiatan patroli tersebut, ruang lingkup operasi, konsep operasi, dan juga sistim komunikasi yang dilakukan secara periodik antar pusat komando dan kontrol, maupun antar kapal.
Topik pembahasan utama yang dibahas pada kesempatan kali ini adalah cara meningkatkan akses komunikasi khusus di bidang patroli laut bagi komandan dengan petugas SPCG di wilayah selat Singapura dan konsep Operasi yang di dahului dengan simulasi operasi.Dengan ada nya pertukaran informasi yang cepat dan tepat antara DJBC dan SPCG.Pengawasan dan pencegahan penyelundupan di wilayah perbatasan Indonesia dan Singpure akan sangat mudah.Pertemuan itu juga membahas pertukaran informasi terkait daftar barang ilegal dari kedua Negara.
Salah satu jalur paling sibuk sebagai jalur perdagangan Internasional yang menunjang perekonomian dunia, wilayah perbatasan laut Indonesia dan Singpure perlu pengawasan ketat.Di karena kan letak Selat Singapura yang strategis, dan dipadati kegiatan kemaritiman internasional sekaligus menjadi pelintasan kapal yang berlayar antar benua dan antar samudera. Memerlukan sinergi dan kolaborasi antara DJBC dan SPCG untuk menjaga dan mengawasi perairan laut.