BCN Indonesia – Herman Khaeron, anggota Komite VI DPR, perlu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memastikan besaran anggaran Penyertaan Modal Negara (PEN) itu menutupi apa yang tidak ada. Namun, ada keuntungan seperti anggaran yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Hal itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat Komite VI DPR RI dan membahas usulan penyertaan modal negara (PMN) dengan Presiden Direktur PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero) Tbk. ). ) Tahun Anggaran 2022, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (9 Januari 2021).
“Saya khususkan audit BPKP dan BPK dari segi nilai, tapi ternyata anggaran investasi negara akan menguntungkan mereka yang belum efisien. Keuntungan ini pendapatan. Tidak harus. Tapi itu nilai plusnya. Bisa interkoneksi dengan saatnya mencapai pertumbuhan baru,” ujarnya.
Saat itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengajukan PMN sebesar Rp3 triliun pada 2022. Dana tersebut akan digunakan untuk tambahan modal kerja dan investasi untuk menyelesaikan pembangunan jalan tol Kayuagung-Palembang senilai Rp2.004 triliun. Tol Ciawi-Sukabumi senilai Rp996 miliar.
Sementara itu, PT Hutama Karya (Persero) Tbk mengajukan PMN senilai Rp31,350 triliun pada 2022. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai sebagian saham di delapan ruas tol Trans Sumatera.
Kedelapan ruas tol tersebut antara lain Tol Pekanbaru-Dumai Rp293 miliar, Binjai-Lanza Rp3,581 triliun, Sp Indramayu-Muara Enim Rp7,18 triliun, Kisalan-Indramayu Rp2,422 triliun, dan Kuala Tanjung. .. Rp50,57 miliar, disusul Taba Penang Jun-Bengkulu Rp123,70 miliar, Sigri-Banda Aceh Rp6,376 miliar, Tol Pekanbaru-Pankaran Rp5,240 miliar.
Hal ini dikarenakan masih banyak permasalahan dan ketidakpastian yang harus diselesaikan oleh pelaksana lapangan untuk menjaga kinerja perusahaan yang optimal.
“Misalnya ada ketidakpastian di Perbendaharaan, kita undang direkturnya ke sini. Kalau ada ketidakpastian kebijakan dan kebijakan Kementerian PUPR, kita undang direkturnya ke sini. Maaf, eksekutif. I. Sedang melakukan sesuatu. . Berat. “”