BCN Indonesia – Video seorang Aremania mengaku mendapat pukulan usai meminta polisi tidak melepaskan gas air mata untuk mengurai kericuhan di Stadion Kanjuruhan dipukuli, viral di media sosial.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com, Video viral itu beredar di media sosial Twitter yang diunggah oleh akun anonim dengan nama akun @adilah_iqbal.
Menurutnya keterangan akun itu, Aremania dalam video yang ia unggah merupakan seorang teman.
Aremania itu masuk ke tengah lapangan untuk meminta aparat agar tidak melepaskan gas air mata.
Ia khawatir akan penggunaan gas air mata karena banyak anak-anak berada di Stadion Kanjuruhan saat Arema FC vs Persebaya Surabaya.
“Salah satu nawak saya, turun kelapangan baik-baik berbicara tentang jangan gunakan gas air mata di tribun karena ada anak kecil yg terkena imbas,” ujar akun itu.
Akan tetapi, polisi malah membentak dan memukul Aremania tersebut.
“Lalu apa yang dia dapatkan? Bentakan, pukulan untuk keluar lapangan,” ujar akun itu.
Sementara pada video yang diunggah tersebut, Aremania itu terdengar meminta polisi supaya tidak melepaskan gas air mata.
“Pak jangan sampai gas air mata pak,” ujar Aremania itu.
Kemudian terdengar suara yang memerintahkannya untuk segera keluar. Aremania itu manut perintah tersebut.
“Iya saya keluar, saya keluar..” ujarnya.
“Ya ini yg dia dapatkan, luka memar akibat pukulan-pukulan yg sebenarnya dia ikut turun untuk menyuarakan jangan tembak gas air mata ke tribun!” tulis akun itu.
“Sampai skrg yg sakit masih di bagian kepala ada banyak luka yg tertutup rambut,” ujarnya.
Diketahui, laga Arema FC vs Persebaya pada laga BRI Liga 1 2022 berujung tragedi. Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 itu menewaskan 125 orang.
Laga sebetulnya berjalan normal hingga 90 menit waktu normal berakhir. Kericuhan terjadi setelah oknum suporter memaksa masuk ke lapangan.
Polisi merespons dengan melepaskan gas air mata yang diklaim dilakukan untuk mengurai massa agar tidak berbuat anarkis.***