BCN Indonesia – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong agar teknologi finansial (financial technology/fintech) harus menjangkau ekosistem keuangan masyarakat secara luas. Ma’ruf ingin bisnis ini juga membantu masyarakat yang masih tertinggal.
“Fintech harus inklusif, jangan eksklusif. Jangkaulah ekosistem keuangan masyarakat secara luas, termasuk mereka yang secara ekonomi masih tertinggal, seperti UMK dan koperasi,” katanya dalam acara Indonesia Fintech Summit 2021, Minggu (12/2).
Ma’ruf menambahkan, bisnis fintech adalah kepercayaan. Masyarakat harus yakin bahwa transaksi fintech aman dan nyaman.
“Edukasi masyarakat harus ditingkatkan sebagai bekal untuk membentengi diri dari fintech ilegal. BI dan OJK saya harapkan mengawal regulasi untuk membangun perkembangan fintech legal,” ujarnya.
Menurutnya, penelitian INDEF tahun 2019 menunjukkan fintech berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,45% dan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar lebih dari Rp60 triliun. Fintech juga memiliki peluang besar dalam perkembangan ekonomi digital.
“Ekonomi digital diperkirakan tumbuh delapan kali lipat di tahun 2030, dari sekitar Rp600 triliun, akan mencapai Rp4.500 triliun menurut estimasi Kementerian Perdagangan,” tandasnya.